Rabu, 01 Desember 2010

Dimana pola-pikir bangsa ini??

Saya disini bukan dalam posisi untuk menilai, tapi saya hanya ingin menggambarkan apa yang terjadi dengan bangsa ini, kalau boleh saya bilang sich 'fenomena', mungkin ini terjadi pada bangsa-bangsa lain tapi yang membedakannya dengan bangsa indonesia adalah orientasi kebangsaan masyarakat indonesia.

Mungkin seharusnya saya memberi judul topik ini "Sudahkan pola-pikir bangsa indonesia maju??"
pola-pikir juga dipengaruhi kebudayaan bangsa itu sendiri termasuk pola bahasa, Bangsa yang besar memerlukan pola pikir dan jiwa yang besar.  Ketika dihadapkan dengan beragam isme, apakah kita akan menanggapinya dengan penuh curiga atau menerimanya dengan meninggalkan nilai-nilai budaya dan jati diri yang ada. Lalu, tanpa disadari, kita berubah menjadi salinan dari bangsa lain yang berhasil menjual isme-nya. Kita menjadi silau dan mengalami euforia terhadap isme yang berasal dari bangsa lain. Kita menjadi lupa sejarah dan tokoh-pahlawan bangsa. Kita memandang rendah dan kehilangan kebanggan pada nilai budaya. Kita mengabaikan dan bahkan merusak kekayaan dan peninggalan sejarah yang ada.


Pola pikir bangsa yang besar. Pola pikir adalah hasil dari suatu proses pendidikan dan pengalaman yang diperoleh dalam kehidupan seseorang. Pola pikir berhubungan secara positif dengan tingkat pendidikan, baik formal maupun informal. Untuk membentuk pola pikir yang baik dan efektif dapat dilakukan melalui rancangan kurikulum pendidikan dan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan. Kurikulum tersebut perlu mempertimbangkan tata nilai, sejarah, tantangan dan tujuan dari keberadaan negara Indonesia. Kurikulum pendidikan yang dilakukan secara interaktif-dialogis, yang menempatkan manusia sebagai subyek pendidikan, akan membentuk kepribadian seseorang. Oleh karena itu, komitmen pemerintah dan masyarakat pada proses pendidikan yang bermutu dan bernuansa ke-Indonesia-an, sangat berpengaruh dalam membentuk pola pikir masyarakat dan bangsa Indonesia.

Persatuan dalam perdamaian. Alam dan kehidupan mengajarkan tentang perbedaan dan keragaman. Peerbedaan bukan untuk dipertentangkan. Perbedaan adalah bahan untuk membangun pengertian, dan sebagai media untuk menunjukkan kemanusiaan kita. Keragaman merupakan bukti nyata kebesaran Tuhan. Keragaman adalah kekayaan yang diberikan sang Pencipta. Keragaman perlu dijaga dan bukan untuk diseragamkan. Kesadaran dan pemahaman akan perbedaan dan keragaman yang ada, akan menciptakan persatuan dan perdamaian bagi lingkungan masyarakat, bangsa, dan dunia.  Semua itu dapat menjadi simbol kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia di tengah pergaulan antar bangsa.


Indonesia yang dibangun dari fakta sosial yang penuh perbedaan dan keragaman perlu dilestarikan. Kondisi itu menjadi kekuatan dan keunggulan dalam membangun nasionalisme yang kokoh. Sekaligus menjadi inspirasi bagi bangsa lain yang hendak mewujudkan persatuan dan kesatuan masyarakatnya. Negara Indonesia yang memiliki wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang banyak niscaya akan menjadi bangsa yang besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar