Kamis, 14 Oktober 2010

Indonesia, ironi negara kapitalis berbalut democrazy


Hmm .... Indonesia, ga ada capeknya tiap hari ngomongin negara aneh satu ini, saya juga sempat hairan kenapa negara ini 'harus' ada ....

eits, bagi nasionalers, jangan tersungging dulu. baca dulu penjelasan saya baru anda-anda boleh tersinggung, khan ini negara demokrasi, bukankah Indonesia menjamin kebebasan berbicara pada warganya?? ahahaha ...

Lho, terus apa hubungannya dengan judulnya??

Dosen mode on
Democrazy eh ... Demokrasi secara harfiah berasal dari bahasa Yunani yakni : demos dan kratos yang berarti pemerintahan rakyat. Pengertian ini secara mutlak menempatkan tatanan sistem ketatanegaraan sepenuhnya berasal dari, oleh dan untuk rakyat. (wikipedia)
Dosen mode off

itu teorinya, tapi implikasinya dalam dunia nyata(bukan ghoib) Demokrasi adalah pemerintahan rakyat yang dijalankan oleh aparat rakyat tapi bukan rakyat dan berfungsi mengatur hajat hidup rakyat, Demokrasi juga berarti tatanan sistem ketatanegaraan yang sepenuhnya bukan aspirasi rakyat tapi dibuat untuk rakyat yang dibuat oleh aparat rakyat dan untuk segelintir rakyat saja...



lho kok bisa begitu??
karena sebenarnya Demokrasi secara epistimologis mengandung contradiction interminis artinya ada kontradiksi istilah, karena tidaklah mungkin rakyat yang diperintah pemerintah juga menjadi pemerintahnya. Secara actual empiric yang memerintah selalu berjumlah sedikit (elit) dan bukan massa rakyat.

Jadi pendek kata, sesungguhnya menyatakan gagasan demokrasi secara harfiah tidak akan pernah terwujud dalam realita sosial, karena tidak dimungkinkan menempatkan rakyat sebagai pihak yang memerintah namun di sisi lain juga diperintah. Akan tetapi di balik kontradiksi tersebut, selayaknya pengertian demokrasi secara harfiah dan epistemologis ini dimaknai sebagai sebuah gagasan yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat. Dimana rakyatlah sebagai pemilik sah dan pemegang kedaulatan tertinggi sebuah negara. Apabila diartikan lebih luas maka seyogyanya rakyat ditempatkan sebagai subjek negara yang harus dilibatkan secara penuh (partisipasi publik aktif) dalam setiap pengambilan keputusan state. Sehingga dalam negara yang demokratis tidak satupun keputusan state yang mengabaikan dan menafikkan posisi serta partisipasi rakyat dalam kebijakannya. Di sinilah gagasan demokrasi menjadi sangat penting, dimana seharusnya gagasan tersebut diimplementasikan secara utuh dalam praktek sistem ketatanegaraan, sehingga gagasan demokrasi yang seolah-olah utopis menjadi nyata dan tidak sebatas das sollen


Menurut pakar Franz Magnis Suseno, bahwa konsep negara Demokrasi terdiri dari 5 dasar yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Negara Hukum
    komentar saya : Bahwa hukum adalah milik negara bukan rakyat, khan banyak praktek peradilan sesat dan ironi kondisi hukum di indonesia, koruptor diganjar hukuman sama dengan maling pakaian.
2. Pemerintah dibawah kontrol masyarakat
    komentar saya : Emang ada?? ga pernah tuh liat negara semacam ini. readers bisa beri contoh pada
saya tentang negara kek gini??
3. Pemilihan Umum yang bebas
    komentar saya : Ya!! sebebas-bebasnya mau money politik mau counter politik, silahkan!! bebas!!
4. Prinsip Mayoritas
    komentar saya : prinsip minoritas ga usah dibahas apalagi dijadikan topik utama dalam pemerintahan, ya gak??
5. Adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis
    komentar saya : seharusnya jaminan terhadap hak-hak rakyat baik mayoritas maupun minoritas, karena hak-hak demokratis merupakan label dari hak-hak pemerintah bukan rakyat

Lalu apa hubungan demokrasi indonesia dengan sistem kapitalis??

seperti di awal bahasan saya, secara garis besar demokrasi indonesia bukan milik rakyat, apapun kebijakan pemerintah bukan didasari oleh keinginan rakyat, dan untuk rakyat (masih ingat dengan istilah contradiction interminis??), nah ... disini saya perkenalkan lagi dengan istilah Neo-Liberal*, mungkin readers sudah tau tentang privatisasi atau menjual sebagian besar saham BUMN kepada pihak swasta terutama investor asing, malah negara kita menggalakan visit indonesia yang dibelakangnya adalah mengajak investor asing untuk menanamkan modalnya di indonesia, lho ... lho buktinya mana?? lho di daerah readers ga ada namanya Carrefour?? lambat laun perusahaan asal Perancis ini mengubur pasar tradisional kita dan coba tebak bagaimana perusahaan semacam ini tumbuh subur di pelbagai wilayah indonesia, siapa lagi kalo bukan pemerintah kita sendiri, itu ...... belum Freeport dan Exxon Mobile lhoo ......

Neoliberalisme yang juga dikenal sebagai paham ekonomi neoliberaal mengacu pada filosofi ekonomi-politik akhir-abad keduapuluhan, sebenarnya merupakan redefinisi dan kelanjutan dari liberalisme klasik yang dipengaruhi oleh teori perekonomian neoklasik yang mengurangi atau menolak penghambatan oleh pemerintah dalam ekonomi domestik karena akan mengarah pada penciptaan Distorsi dan High Cost Economy yang kemudian akan berujung pada tindakan koruptif[1] Paham ini memfokuskan pada pasar bebas dan perdagangan bebas [2]merobohkan hambatan untuk perdagangan internasional dan investasi agar semua negara bisa mendapatkan keuntungan dari meningkatkanstandar hidup masyarakat atau rakyat sebuah negara dan modernisasi melalui peningkatan efisiensi perdagangan dan mengalirnya investasi (wikipedia)

nah, menurut readers sendiri bagaimana menanggapi hal ini??




Tidak ada komentar:

Posting Komentar