Jumat, 15 Oktober 2010

Mempertanyakan Alkitab


Alkitab, sebuah buku tebal yang mungkin barangkali readers malas membacanya, karena menurut saya wajar sebab ayat-ayat dalam Alkitab ini sulit dipahami dan dimengerti kecuali jika kita membacanya berkali-kali. Tapi belum tentu apa yang kita tangkap dalam ayat itu pasti sama dengan orang yang membaca ayat itu juga.

Perbedaan paham bisa dimengerti tapi jika perbedaan pemahaman seseorang dipaksakan pada orang lain, itu yang menjadi masalah. Keimanan seseorang tidak bisa diukur dengan neraca pemahaman orang tersebut akan kitab suci, begitu juga sebaliknya pemahaman orang lain akan ketuhanan tidak bisa dijadikan sebagai acuan untuk mengenal ketuhanan.

Disini saya ingin mengemukakan beberapa hal yang selama ini mengganjal dan menjadi pertanyaan yang cukup membuat jengkel teman-teman saya, dan seringkali saya dianggap sok tahu, pragmatis atau bahkan dianggap menyerang keimanan iman Kristen seseorang, tapi sebenarnya saya hanya ingin mengajak pada orang-orang Kristen untuk sejenak berpikir sedikit saja tentang Alkitab ini, penting ga sich mempertanyakan Alkitab??

Nah, ini pendapat saya :

1. Alkitab adalah sebuah buku yang dihasilkan oleh otoritas gereja yang se'enak udel menjilid, menyisipkan kitab lain agar sesuai dengan dogma kekristenan itu sendiri.
dasar saya adalah :
a. Kanonisitas
Kanonisasi pada Alkitab baik itu PL dan PB, berfungsi sebagai semacam badan sensor atau alat ukur untuk menilai kitab-kitab lain sebagai pedoman iman dan hidup orang Kristen, sejauh ini saya masih mengerti perlunya kanon ini karena selama perkembangan kekristenan dipenuhi dengan kitab-kitab sesat, dan karena itu agar kitab-kitab sesat ini tidak tercampur dengan kitab-kitab yang sudah diakui sebagai kitab yang benar maka perlu dikanonisasi.

Perjanjian Lama 
Umat Yahudi mengakui 39 kitab(dalam perkembangannya kedua kitab Samuel yaitu 1 Samuel dan 2 Samuel; kedua kitab Raja-raja yaitu 1 Raja-raja dan 2 Raja-raja; kedua kitab Tawarikh yaitu 1 Tawarikh dan 2 Tawarikh; kitab Ezra dan kitab Nehemia dan 12 kitab nabi-nabi kecil dijadikan 1 buntelan kitab; lalu kemudian kitab Ruth digabungkan dengan kitab Hakim-hakim; begitupula dengan kitab Ratapan digabungkan dengan kitab Yeremia)

umat Yahudi juga mengakui kanonisasi yang berdasarkan kitab-kitab Yunani sebagai Septuaginta. dalam Vulgata (tradisi Katolik dalam hal kanonisasi) PL di tambahkan kitab Deuterokanonika yaitu kitab Tobit, Yudith, 1&2 Makabe, Kebijaksanaan Salomo, Yesus Shirakh, dan kitab Barukh, lalu juga ada tambahan pada kitab Esther, Daniel dan Tawarikh dengan kitab-kitab lain yg tidak jelas asal-usulnya. umat Protestan pasti tidak pernah mengenal kanonisasi vulgata, karena kitab-kitab tsb dianggap apokrif.

Perjanjian Baru
secara sistematis PB(Perjanjian Baru) dibagi atas 4 injil, Kisah Para Rasul, surat-surat non-Paulus(Ibrani, Yakobus, 1&2 Petrus, 1,2,3 Yohanes dan Yudas), surat-surat Paulus dan kitab Wahyu.
- Jelas menjadi masalah ketika surat-surat si Paul menjadi bagian dari PB karena menurut saya surat-surat si Paul sangat ideal jika dijadikan kitab rujukan saja, mengapa?? begini readers, surat-surat si Paul berisi khotbah-khotbah dan teguran-teguran si Paul pada jema'at Kristen perdana, karena khotbah Paul tidak jauh  berbeda dengan khotbah-khotbah pendeta di gereja dan ironisnya khotbah tsb dijadikan buntelan kitab lalu digabungkan dengan PB, ini sungguh menggelikan, jadi jangan hairan jika orang lain mengatakan bahwa kekristenan didirikan oleh ajaran-ajaran si Paul.
- Begitu juga dengan surat-surat non-paulus, karena surat-surat tsb dibuat oleh orang-orang yang 'tidak bertanggung-jawab' yang asal-usulnya saja kita tidak tahu, lagi-lagi ironis, surat-surat tsb dijadikan buntelan kitab lalu digabungkan dengan PB. Memang dalam PL juga 'sang' penulis tidak diketahui, tapi karena sang penulis sezaman dengan 'jalan cerita' (kecuali kitab Kejadian) dan diakui oleh masyarakat pada zaman itu. tidak seperti surat-surat dalam PB yang asal main comot saja.

b. Deuterokanonika
Sama halnya dengan Kanonisitas, hanya ini berasal dari Vulgata kanonisasi Katolik begitupula dengan kanonisasi Protestan, hanya bedanya kitab-kitab Deuterokanonika/Apokrif(dalam istilah Kristen) digabungkan dengan kitab PB sedangkan kaum Protestan menganggapnya terpisah dan tidak boleh digabungkan dengan kitab PB, catatan buat saya;bahwa saya memuji tindakan kaum Protestan akan hal ini. tapi tidak merubah pandangan saya pada penambahan kitab-kitab yang seharusnya ditambahkan pada PB seperti surat -surat Paulus dll

2. Penerjemahan Alkitab pada bahasa-bahasa dunia sangat rawan manipulasi dan salah tata-bahasa.
Ada tidaknya bentuk pertanggung-jawaban dalam penerjemahan tidak lepas dari sumber Alkitab itu berasal darimana, saya sendiri tidak mengetahui Alkitab yang asli dimana tapi ini tidak menjadi persoalan yang penting karena terjemahan berbagai bahasa mengacu pada pemahaman yang sama, jika ada yang berbeda barulah pertanyaan Alkitab yang asli itu ada dimana bisa diutamakan dalam blog saya ini.

masalah utama yang dihadapi orang Kristen di Indonesia ini adalah penerjemahan tata-bahasa, apalagi bahasa Indonesia adalah bahasa poluted, saking polutednya dalam setiap ayat dalam Alkitab selalu ada ayat pengantar yang mengacu pada ayat tsb.

contoh: Matius 5 : 3
Inggris : Blessed (happy, to be envied, and spiritually prosperous--with life-joy and satisfaction in God's favor and salvation, regardless of their outward conditions) are the poor in spirit (the humble, who rate themselves insignificant), for theirs is the kingdom of heaven!
Indonesia : Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Dalam terjemahan Inggris jika diterjemahkan secara harafiah akan menjadi "Berbahagialah orang yang miskin dalam roh ......". Dalam pengertian TB (Terjemahan Baru), bahwa yang dimaksud orang miskin adalah orang miskin secara fisik, padahal secara harafiah dan analisa penerjemahan akan berbeda pengertian tapi tidak juga salah. Ini sangat membingungkan jika tidak ada Alkitab berbahasa Ibrani atau Yunani sehingga kita bisa cross-check, tapi kita tidak mau selalu harus mengecek setiap penggalan ayat pada Alkitab berbahasa Ibrani atau Yunani bukan??capek banget kalo begitu. Jadi menurut saya, seharusnya Alkitab yang baik adalah penambahan bahasa terjemahan dengan bahasa penerjemah seperti Alquran selalu menyertai tata-bahasa Arab dengan terjemahannya.

Oke, sampai disini dulu saja karena masih banyak hal yang perlu dibahas mengenai Alkitab ini

NB : Saya tidak ingin menghakimi seseorang atau kelompok, saya adalah seseorang yang kritis saja

Peace be upon you ...

23 komentar:

  1. Jika menurut anda Paulus hanya "ngerecokin" Alkitab terjemahan LAI yang diterima oleh semua Kristiani, maka untuk apa TUHAN memanggil Paulus untuk melayani DIA? (Kis 9:3-19)
    Bukankah DIA ALFA dan OMEGA? Sudah tahu Paulus pemberontak/pembantai dan tulisannya di kemudian hari dikanonkan menjadi bagian dari Akitab PB, kenapa TUHAN memanggil dia?? berarti TUHAN kurang kerjaan dong??

    BalasHapus
  2. Saya bisa memahami ulasan Tritunggal, penggunaan TETRAGRAMMATON (JHWH) atau (YHVH), juga kata ganti TUHAN dengan : ELLOHIM, ADONAI, dan HASHEM.
    Serta DEUTRONIKA.
    Namun, ulasan Terjemahan Baru untuk:
    - Surat-surat Paulus maupun surat-surat NON Paulus, kita tidak sepaham.

    Pertanyaan saya:
    * Yang menggelikan dimana?

    Setelah membaca semua tulisan dan kutipan anda, maka saya banyak belajar untuk mengerti KEBENARAN dengan mempelajari:
    1. MESSIANIC JUDAISM (Pdt. Benyamin Obadyah, Pdt. DR. Romeo Ricardo Sahertian)
    2. REFORMED INJILI (Pdt. Stephen Tong)
    3. PANTECOSTAL CHARISMATIC (Pdt. DR. Yacob Nahuay)

    Pengajaran mereka semua oleh Kasih Karunia Roh Kudus, tidak menolak Surat-surat Paulus dan Surat-surat Non Paulus untuk dikanonisasikan.
    Hal tersebut semakin dikuatkan oleh Faham Messianic Judaism dengan "mengkanonkannya" ke dalam INJIL TERJEMAHAN LENTERA BANGSA.

    BalasHapus
  3. @Dian
    pertama disini kita diskusi/sharing 2 arah, anda bertanya saya jawab, saya bertanya hendak pula anda menjawab.

    Pertanyaan pertama :
    jawaban saya,
    saya menganggap paulus sebagai mujaddid(ingat berbeda dengan mujahiddin) yang artinya adalah pembaharu, tapi lantas tidak juga bisa di artikan sebagai pengganti ajaran Yesus sendiri.

    Jadi apa Tuhan iseng memanggil dia?? jelas tidak, sekarang begini saya tidak akan membedakan karya pelayanan rasul Tuhan pada mula-mula, semua pelayanan mereka intinya sama, semua punya hak saling menegur jika ada kesalahan. tapi harap di ingat juga Alkitab sebagai kitab suci merupakan karya JHWH dalam bentuk tulisan yang diilhamkan pada nabinya.

    Jadi pola pikir anda seharusnya bertumpu pada APA PERBEDAAN NABI DAN RASUL SECARA KESELURUHAN??

    Tuhan memanggil paulus sebagai rasulNYA bukan nabiNYA, itu maksud Tuhan memanggil dia.

    jadi pantas tidak karya KENABIAN dan KERASULAN dijadikan satu??

    jadi pertanyaan saya(hanya untuk mengecek saja) apa perbedaan nabi dan rasul??

    BalasHapus
  4. Pertanyaan kedua :
    saya mau ralat sedikit ...
    istilah PANTECOSTAL atau PANTEKOSTA ini sudah keliru, syukur-syukur jika anggotanya tidak ada yang tersinggung, jadi biasakan bicara yang benar, yang benar itu PENTACOSTAL atau PENTAKOSTA, tidak memakai PANT**.

    Pertanyaan anda yang -menggelikan yang mana- itu bisa diperjelas??

    bagi saya silahkan saja anda mengimani surat-surat paulus dan non-paulus sebagai bagian dari Alkitab, kalau tidak begitu artinya anda bukan orang Kristen :)

    BalasHapus
  5. saya punya seribu alasan untuk menolak itu,
    alasan saya, surat-surat paulus semacam log atau catatan harian yang bersangkutan awal mula karya penyebaran ajaran Kristus mula-mula

    saya beri contoh ;
    Paulus menulis surat kiriman ini kepada jemaat di Korintus dan kepada orang percaya di seluruh Akhaya (2Kor 1:1), dengan menyebut namanya sendiri sebanyak dua kali (2Kor 1:1; 2Kor 10:1). Setelah mendirikan jemaat di Korintus selama perjalanan misinya yang kedua, Paulus dan jemaat itu sering berhubungan karena masalah dalam jemaat (Lihat "PENDAHULUAN SURAT 1KORINTUS" 08185).
    Urutan hubungan ini dan latar belakang penulisan 2 Korintus adalah sebagai berikut:
    (1) Setelah beberapa kali berhubungan dan surat-menyurat yang awal di antara Paulus dengan jemaat itu (misalnya: 1Kor 1:11; 1Kor 5:9; 1Kor 7:1), maka Paulus menulis surat 1 Korintus dari Efesus (awal tahun 55/56).
    (2) Berikut, Paulus menyeberangi Laut Aegea menuju Korintus untuk menangani masalah yang berkembang dalam jemaat. Kunjungan ini di antara 1 dan 2 Korintus (bd. 2Kor 13:1-2) merupakan suatu kunjungan yang tak menyenangkan, baik bagi Paulus maupun bagi jemaat itu (2Kor 2:1-2).
    (3) Setelah kunjungan ini, ada laporan disampaikan kepada Paulus di Efesus bahwa para penentang di Korintus itu masih menyerang pribadinya dan wewenang rasulinya, dengan harapan agar mereka dapat membujuk sebagian jemaat itu untuk menolak Paulus.
    (4) Sebagai tanggapan terhadap laporan ini, Paulus menulis surat 2 Korintus dari Makedonia (akhir tahun 55/56).
    (5) Segera sesudah itu, Paulus mengadakan perjalanan ke Korintus lagi (2Kor 13:1), dan tinggal di situ selama lebih kurang tiga bulan (bd. Kis 20:1-3a). Dari situ ia menulis kitab Roma.

    tujuan paulus dalam suratnya pada jemaat Korintus??
    Paulus menulis surat ini kepada tiga golongan orang di Korintus.
    (1) Pertama, ia menulis untuk mendorong mayoritas dalam jemaat di Korintus yang tetap setia kepadanya sebagai bapa rohani mereka.
    (2) Ia menulis untuk menantang dan menyingkapkan rasul-rasul palsu yang terus-menerus berbicara menentang dia secara pribadi dengan harapan dapat meruntuhkan wibawa dan kerasulannya dan untuk memutarbalikkan beritanya.
    (3) Ia juga menulis untuk menegur minoritas dalam jemaat yang sedang dipengaruhi oleh para lawan Paulus dan yang terus-menerus menolak wewenang dan tegurannya. Paulus meneguhkan kembali integritas dan wewenang rasulinya, menjelaskan motivasinya dan memperingatkan mereka terhadap pemberontakan yang lebih lanjut.
    Kitab 2 Korintus berfungsi untuk mempersiapkan jemaat secara keseluruhan untuk kunjungannya yang akan datang.

    BalasHapus
  6. ciri-ciri surat Korintus
    Empat ciri utama menandai surat ini:
    (1) Kitab ini merupakan surat yang paling banyak memberitahukan riwayat hidup Paulus. Banyak petunjuk pada dirinya ini, dibuatnya dengan rendah hati, minta maaf dan bahkan dengan malu, tetapi karena terpaksa mengingat situasi yang ada di Korintus.
    (2) Kitab ini melampaui semua surat kiriman lain dari Paulus dalam hal menyatakan kuatnya dan dalamnya kasih serta keprihatinan bagi anak rohaninya.
    (3) Kitab ini berisi teologi yang paling lengkap dalam PB mengenai penderitaan Kristen (2Kor 1:3-11; 2Kor 4:7-18; 2Kor 6:3-10; 2Kor 11:23-30; 2Kor 12:1-10) dan mengenai hal memberi secara kristiani (pasal 8-9; 2Kor 8:1--9:15).
    (4) Istilah-istilah kunci, seperti: kelemahan, dukacita, air mata, bahaya, kesukaran, penderitaan, penghiburan, kemegahan, kebenaran, pelayanan, dan kemuliaan, menggarisbawahi sifat unik dari surat ini.

    apa bedanya dengan khotbah para pendeta di gereja-gereja?? hanya satu saja perbedaan sekaligus persamaannya, pendeta sering menggunakan surat-surat paulus karena dinilai cocok sebagai bahan untuk berkhotbah ...
    Objektifnya sama, JEMAAT GEREJA.

    contohnya : saya ambil salah satu ayat dalam 4 injil lalu saya ambil lagi perikop lainnya di surat-surat paulus/non-paulus.

    pernah perhatikan tidak teknik pendeta yang seperti itu??

    pertanyaan saya simple saja,
    jika penulis-penulis bergelar Pdt atau Pdm(seperti yang anda sebutkan) adalah berkat kasih Roh Kudus, kenapa tidak sekalian saja mereka jadi next paulus, lalu tulisannya dijadikan satu dengan Alkitab?? paulus juga diilhami Roh Kudus bukan?? apa bedanya??
    jika tidak, apa yang menjadi halangannya??

    BalasHapus
  7. Gooooood Blogggg .. i likeee it .. cihaaa..

    yoo .. saya tunggu di matkul kalkulus 4 yeee..

    BalasHapus
  8. ckckck... mantab.. Sayangnya banyak yg fanatik. Capcay juga argue sm orang fanatik yg ga mau buka pikirannya dgn baik2. Spti percaya kepada hal yg tidak benar2 ia ketahui. Sudah di brainwash dgn doktrin2 yg ada. ha3..
    Ya, menurut g c, itu alkitab uda dari tangan ke tangan, jadi keasliannya sudah patut dipertanyakan. Ho3..

    Mantab Yo, lanjutkan.. \(^0^)/


    Untuk yg komen di atas saya... "Dudut y, komennya gak nyambung. ckck" :p

    BalasHapus
  9. @Atma and Jetris

    wow, look at here, hot couple on this year come to my blog ... yehaa ...

    BalasHapus
  10. luar biasa....yes yes yes....mantap, anda sangat cerdas.....semoga kekritisan anda adalah MURNI, bukan karena anda kecewa terhadap orang2 NASRANI yang tidak memberikan teladan yang baik dihadapan anda, sehingga dengan kecerdasan anda mengkritisi ALKITAB yang sudah ribuan tahun ada dan mengubah orang2 yang mempercayainya....bukan karena ALKITAB sempurna dalam penyusunannya ataupun terjemahannya tapi karena mereka percaya terhadap YESUS, trima kasih atas pemikirannya yang luar biasa, Tuhan Yesus Memberkati.

    BalasHapus
  11. se7 dgn bahasan bung Rio.
    sikap kritis, sangat diperlukan dlm kekristenan.
    saya sangat mengerti kekhawatiran bung rio [1.]mengenai surat-surat Paul dalam Perjanjian Baru.
    Memang seharusnya bahwa kekristenan sumber nya dari Tuhan sendiri. Dalam Perjanjian Lama isi nya menyatakan kebesaran Tuhan melalui hamba-hamba Nya. Sedangkan dalam Perjanjian Baru, Tuhan sendiri yang menyatakan diriNya(Yesus),namun surat-surat Paul tampak mendominasi Perjanjian Baru. surat-surat Paul isinya kan mengenai perkembangan gereja mula-mula, jadi menurut saya lebih cocok sebagai sejarah gereja. Poin ini saya sependapat dgn bung Rio. Menurut saya seharusnya lebih diutamakan mengenai ajaran Yesus.
    [2.]mengenai alkitab terjemahan.
    karena begitu banyaknya terjemahan alkitab dengan berbagai bahasa dengan keterbatasan yg ada, memang tidak dapat dihindari pergeseran makna dari alkitab. Bahkan bisa sangat berbeda artinya. Karenanya selalu ada yang namanya revisi
    [3.]untuk yang mempertanyakan keaslian alkitab.
    no offense.. dengan apa bisa mengenal Tuhan, apa bisa/mampukah kita mengenal Tuhan kalau bukan dari ALKITAB??
    kalau tidak percaya Tuhan melalui ALKITAB, melalui apakah?
    lalu Tuhan mana yang anda percayai kalau bukan Tuhan yang menyatakan diriNya melalui ALKITAB?
    kalau anda ke gereja, tanyakan 1 hal, apa dasar dari gereja, kalau bukan ALKITAB?
    apa yang anda percayai?
    coba direnungkan kembali..

    overall, saya setuju dengan sikap kritis bung Rio mengenai bahasan Mempertanyakan Alkitab.
    -------
    Best Regards
    Jesus bless you

    BalasHapus
  12. Anda ini "pintar-pintar bodoh!!"....
    siapa bilang anda cerdas???

    SIMAK BAIK-BAIK:
    Hingga saat ini saya belum menjawab semua pertanyaan anda di page teratas!!
    Saya hanya (perhatikan) BERTANYA BALIK, dimana lucunya? seperti yang anda kutip demikian...
    You said : " surat-surat si Paul berisi khotbah-khotbah dan teguran-teguran si Paul pada jema'at Kristen perdana, karena khotbah Paul tidak jauh berbeda dengan khotbah-khotbah pendeta di gereja dan ironisnya khotbah tsb dijadikan buntelan kitab lalu digabungkan dengan PB, ini sungguh menggelikan , jadi jangan hairan jika orang lain mengatakan bahwa kekristenan didirikan oleh ajaran-ajaran si Paul."

    Dan hingga sekarang anda belum menjawab!!!
    Hanya meringkas aktivitas Paulus...
    Saya masih menunggu jawaban anda, bukan KUTIPAN orang lain...
    ok bro??

    BalasHapus
  13. @Dian

    makanya saya bilang tadi, harusnya diperjelas pertanyaan soal menggelikan itu supaya tidak terjadi salah paham dan jawaban yang saya berikan ada di tempatnya.

    saya kira anda miss dan tidak membaca satupun jawaban saya, atau memang tidak mengerti apa yang saya tulis.

    sebelumnya saya tulis, pahami apa itu KENABIAN dan KERASULAN. saya berikan pandangan garis besarnya saja.
    1.kitab Tuhan ditulis atas FIRMANNYA
    2.FIRMAN Tuhan turun kepada nabiNYA secara langsung, tidak melalui PERANTARA apapun meskipun itu ditulis oleh orang ke-dua, ke-tiga-, ke-empat dst atau orang pertama yang menerima wahyu Tuhan
    3.FIRMAN Tuhan yang telah menjadi Manusia sangat begitu penting bagi kitab-kitab sebelumnya karena saling terkait dan melengkapi

    dari ketiga point di atas, coba anda bandingkan dengan surat-surat(bukan KITAB) paulus, apakah pantas digabungkan menjadi satu dengan kitab-kitab para NABI atau kalimat Tuhan(Anak Manusia) itu sendiri....
    (sengaja saya stop lanjutan bahasan ini karena anda masih hutang jawaban pada saya, karena saya ingin mendapat kesepahaman yang sama tentang KENABIAN dan KERASULAN)
    INI YANG SAYA MAKSUDKAN MENGGELIKAN. ngerti mas??

    saya kira paulus sendiri tidak akan menyangka bahwa surat-suratnya jadi bagian dari Alkitab :)
    saya asumsikan begini, dulu banyak sekali kitab-kitab apokrif, jadi supaya lebih simple mengevaluasi dan mengontrol "peredaran" kitab-kitab apokrif, yang "tidak" apokrif digabungkan dengan Alkitab, jadi semua orang awam tahu, jika salah satu kitab tidak ada dalam bagian Alkitab, itu namanya Apokrif .... praktis dan simple tokh, padahal kalau mau teliti itu bukan kitab melainkan surat ... itu tujuan gereja :)

    intermezzo sedikit
    surat-surat Paulus tidak jauh berbeda dengan Origen dan Augustine of Hippo, adanya sensor gereja negara yang "berwenang" saat itu lebih mengutamakan "kedekatan" pemahaman si apostle/rasul itu sendiri dengan kitab yang lain

    maksudnya KUTIPAN orang lain itu apa tokh mas??

    BalasHapus
  14. @Dian

    coba lihat jawaban teman saya @Joshua, dia sudah ngerti kok bahasan dan maksud saya apa :)

    BalasHapus
  15. @Joshua

    point 1
    saya sangat setuju, hanya surat-surat paulus dan non-paulus 'tempat sampah' nya bukan di sejarah gereja seperti nasib Augustine Of Hippo, tapi terpisah sendiri menjadi Rujukan Alkitab, atau ada ide lain?? kalo Sejarah Gereja kok kayaknya kurang pas ya, soalnya Sejarah Gereja penuh dengan PURGATORY, pantes ga ya paulus disandingkan dengan 'bangsawan-bangsawan' gereja?? hehehe ...
    2.Setujuh ....sedelapan, sembilan ....:)
    3.Saya gak mempertanyakan keaslian Alkitab, tapi mempertanyakan keutuhan Alkitab, form Alkitab itu seharusnya seperti apa ....well that's just my opinion, get used to it. jangan terlalu percaya ama apa yang saya katakanlah, justru perlu kita saling tukar pikiran, begitu Josh :)

    BalasHapus
  16. @Bowo

    benar, iman terhadap Kristus bagi saya tidak usah dipertanyakan lagi, yang namanya iman tidak kelihatan dan disentuh tapi dirasakan ...

    saya tidak akan bicara soal moral quality tapi kembali lagi pada kita yang mempuyai hati nurani yang peka terhadap sesuatu di sekitar kita, contohnya ya Alkitab ini ...

    bagi saya mengenal Kristus dari 4 Injil sudah cukup dan sudah jelas untuk seluruh manusia darimana datangnya KESELAMATAN itu, jadi tidak perlu surat-surat dilabeli 'kitab' lain supaya kita kenal damai Kristus

    menurut saya begitu
    God Bless U too

    BalasHapus
  17. Anda teralu berputar-putar dalam menjelaskan, dan menurut anda itu sudah benar, padahal itu sangat "subjektif", karena anda menjawab berdasarkan "asumsi" anda sendiri...
    Hingga sekarang anda belum menjelaskan tugas dari Rasul dan Nabi itu apa..

    Dan saya memang tidak mengerti apa itu arti yang sebenarnya dari NABI dan RASUL menurut versi anda...

    You said : " bagi saya mengenal Kristus dari 4 Injil sudah cukup dan sudah jelas untuk seluruh manusia darimana datangnya KESELAMATAN itu , jadi tidak perlu surat-surat dilabeli 'kitab' lain supaya kita kenal damai Kristus "

    anda mengakui 4 injil itu yang ditulis oleh Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, apakah mereka NABI?????????
    Jika ternyata mereka bukan NABI, maka sesuai perkataan anda di atas, mestinya anda tidak mengakui Kitab-kitab tersebut, karena anda hanya menganggap Alkitab itu hanya di tulis oleh Nabi....

    Saya hanya ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang tulisan yang anda buat ini..., karena ini hal yang baru untuk saya pribadi...

    GBU..bro..

    BalasHapus
  18. @Dian

    memang benar nubuatan saya tentang anda, anda miss jawaban saya, malah balik bertanya

    saya sudah katakan, saya perlu tahu beda KENABIAN dan KERASULAN menurut anda itu apa?? supaya sama persepsinya, begitu mas

    pertanyaan anda memang lucu, apakah Matius, Markus, Lukas dan Yohanes itu NABI?? jelas tidak ...
    yang nulis Abraham "berdiskusi" dengan Tuhan itu siapa?? Abraham atau orang lain bergelar "Nabi"
    Musa?? orang lain yang bergelar "Nabi" atau Musa sendiri??

    saya berani bertaruh anda memang ga baca penjelasan saya tentang 3 POINT yang saya jelaskan tadi ....
    Kitab Tuhan ditulis oleh orang ke-2, ke-3, ke-4 dst atau orang pertama. APAKAH KITAB TUHAN ITU?? Kitab Tuhan berisi FIRMAN TUHAN dan dicatat, anggap saja sebuah buku/golongan kertas .... tapi apakah si pencatat dan penulis adalah seorang NABI?? lucu tidak??

    sekarang pada surat-surat PAULUS, ada temukan tidak FIRMAN TUHAN itu??

    BalasHapus
  19. saya takut anda salah paham atas point ke 2 yang saya utarakan sebelumnya

    i said "FIRMAN Tuhan turun kepada nabiNYA secara langsung, tidak melalui PERANTARA apapun meskipun itu ditulis oleh orang ke-dua, ke-tiga-, ke-empat dst atau orang pertama yang menerima wahyu Tuhan"

    salah paham yang sangat mungkin terjadi adalah PERANTARA yang dimaksud adalah orang lain yang di"NABI"kan.

    agar tidak terjadi salah paham demikian, baiknya saya jelaskan maksud saya apa.

    PERANTARA yang saya maksud adalah semacam pengakuan ilham "ROH KUDUS" sedangkan nabi-nabi terdahulu bercakap langsung dengan Tuhan itu sendiri, ga make si ilham :D

    eit tapi jangan salah paham lagi, saya akui paulus diilhami ROH KUDUS, ini yang sangat sering disalah-artikan oleh penganut agama lain bahwa paulus membawa agama baru, surat-surat paulus hanyalah ajakan, tafsiran, teguran bagi jemaat mula-mula. tugas paulus menjabarkan hukum kasih Kristus bagi jemaatnya bagaimana umat di "luar" Israel(Yahudi) menjadi umat "Israel"(Umat Tuhan) yang sesungguhnya, ingat hukum sunat dan haram-halalnya makan BABI bagi kalangan di luar Israel(Yahudi) ...

    BalasHapus
  20. jadi pernahkah anda temukan ayat dalam surat paulus dan yang lainnya
    - "Tuhan berkata padaku bla bla bla bla ..."
    - "Tuhan berfirman ....bla bla bla ... "
    - "Aku berkata padamu bla bla bla ..."

    jikapun ada, paulus secara tidak langsung mengambil tugas KENABIAN, padahal dia bukan NABI ...

    dalam 4 Injil, Matius, Markus, Lukas, Yohannes tertulis perkataan Yesus - Tuhan itu sendiri dan dicatat oleh mereka ini. bukan dari isi otak dan hati mereka.

    itu yang membedakan mana KITAB TUHAN mana surat-surat para RASUL, ini yang saya bedakan

    BalasHapus
  21. To : BABA Rio
    ===========================

    Mengenai surat2 paulus yang dibundling dalam alkitab, solusinya yang tepat seperti ini...

    dalam cetakan berikutnya, ada baiknya alkitab LAI memberikan kertas batasan, kayak TUGAS AKHIR aja gitu... jadi kertas yang terdapat di antara halaman Injil Yohanes dan Kisah Rasul.. misalnya.

    kertas itu isinya :
    "Berikut ini adalah surat2 Paulus dalam pelayanana di daerah A, B, C dan seterusnya.. kemudian ditulis tahun XX hingga XX.. waktu itu kondisinya BLA BLA BLA... Tokoh2 yang ada dalam kitab Kisah Rasul adalah BLA BLA BLA...

    Berikut adalah keterangan tentang Paulus:
    Paulus adalah BLA BLA BLA... usia BLA BLA BLA.. dan seterusnya...

    Perbedaan dengan doktrin Petrus dan Paulus :
    BLA BLA BLA...

    BalasHapus
  22. @Elang

    itu khan baru ide lang, lha komentar dikit di LAI aja langsung di banned bagaimana mau kasih ide ke lembaga terpenting gereja di indon ini ahahaha ....

    coba kirim pesan sama si Eliando, dia khan kerja disitu tuh. minimal usaha dikit lah

    sorry repost

    BalasHapus